Senin…6 Maret 2009….
Sore jelang malam ini, hujan masih turun rintik membasahi kota Jakarta dan sekitarnya. Seolah cuaca hari ini mampu menggambarkan betapa kacaunya hati dan perasaanku, dan rasanya aku sendiri tak tahu mana yang harus aku lakukan.
Jadwal deadline beberapa liputan yang masih menunggu aku kerjakan, ditambah lagi Bapak yang harus masuk ruang urologi karena bermasalah dengan ginjalnya cukup menyita pikiran dan hatiku, teman-teman yang tak henti-hentinya memintaku membantu urusan pribadinya. Rasanya ingin ku muntahkan saja isi dalam otakku sebelum semuanya meledak berantakan.
Setelah menyelesaikan review hasil editing feature, seorang diri aku beranjak pulang. Saat turun dari angkot, hujan turun sedikit deras dan aku memutuskan untuk berteduh disebuah tenda tukang nasi goreng yang didalamnya sudah ada beberapa orag lainnya. diantara mereka ada yang hanya sekedar berteduh sepertiku dan ada pula yang sedang memakan pesanan mereka. Sedangkan aku lebih memilih untuk menyibukkan diri dengan terus berkomunikasi dengan kakakku untuk mengetahui keadaan bapak.
Dan tiba-tiba suasana menjadi amat kacau, semua mata terpana pada seorang wanita yang baru datang lalu langsung menyiramkan air teh hangat ketubuh seorang laki-laki yang sedang makan bersama seorang wanita lainnya. Terlihat jelas kemarahan sedang menguasai wanita yang usianya sekitar 35 tahunan itu. Wajahnya memerah, matanya melotot, jari telunjuknya menunjuk-nunjuk pasangan didepannya diiringi dengan kalimat-kalimat kasar yang meluncur deras dari mulutnya.
Mendadak warung itu menjadi ramai, terjadi adu mulut diantara mereka bertiga. Perhatianku terpaku pada bagaimana wanita itu marah. Mungkin aku bisa sangat lega bila bisa bersikap seperti wanita itu…meledak….meluapkan segala apa yang ada dalam hati.
Takut sesuatu yang lebih buruk terjadi kuputuskan untuk meninggalkan warung itu, meskipun hujan masih mengguyur. Sambil meniti langkah, aku membayangkan seandainya aku bisa seperti wanita tadi mungkin saat ini aku tidak hanya diam merasakan apa yang aku rasakan
Berani mengatakan “ Ini bukan urusanku!!!!urus saja sendiri masalah kalian dan jangan bawa-bawa aku kedalamnya !!!!” saat handponeku tak henti-hentinya berbunyi karena seseorang memasukkanku kedalam masalahnya dan memojokkan aku ke sudut dimana aku menjadi bingung harus berbuat apa sedangkan aku sama sekali tak tahu ada apa sebenarnya yang terjadi diantara teman-temanku. Ingin rasanya berteriak tapi aku hanya bisa “Diam”
Tidak hanya “DIAM” menahan segala rasa marah, kecewa, kesal saat hari ini aku harus bertemu dan berhadapan langsung dengan seseorang yang telah membuat hatiku hancur berantakan. Tidak hanya “DIAM” dan berjuang mati-matian menguasai perasaanku agar keadaan tetap aman dan nyaman bagi orang lain. Tak ada yang tahu bagaimana aku menahan amarah, kekecewaan, kekesalan dihadapannya Karena aku hanya bisa “Diam” Ingin rasanya mencacinya, mengumpatnya dan bahkan mungkin memukulnya seperti yang dilakukan wanita tadi hingga hilang segala rasa yang selama ini menyiksaku.
Tapi aku sadar betul, inilah aku….
Bukankah marah itu disebabkan karena kita merasa benar, bukankah marah adalah salah satu sifat setan, bukankan marah dengan cara seperti itu justru mempermalukan diri kita sendiri, bukankan ada cara lain untuk mengungkapkan rasa marah…….
Sesampainya aku dirumah, tumpahlah tangisku karena ketertekannanku ini. Beruntung seorang sahabat ada disisiku dan mulai menyadarkanku dengan kalimat-kalimat bijaknya “ berbahagialah wanita yang bisa menjaga amarahnya, dia akan nampak sempurna karena mampu marah dengan cara yang anggun. Maka janganlah kau bersedih dan tersenyumlah “
Senin, 13 April 2009
Selasa, 31 Maret 2009
Mereka yang terkurung
Minggu, 29 maret 2009
Perjalanan panjang dari Jakarta ke kota Bandung pagi ini, menyisakan kesan yang mendalam. Berada disebuah gerbong kereta yang masih lenggang, aku dengan sangat mudah dapat menemukan nomor kursi yang tertera dalam karcisku. Tak lama kereta mulai meninggalkan gambir. Penumpang mulai memadati gerbong 4, seiring dengan gerak kereta yang mulai meninggi kecepatannya.
Seperti biasa, kupasang handfree Hp untuk mendengarkan koleksi MP3ku. Selain untuk membunuh rasa boring juga untuk mengurangi bisingnya suara deru mesin kereta. Tak lama seorang wanita berteriak histeris, sontak seluruh perhatian beralih kepadanya.
“ Tolong ada orang Gila !!!! “ teriaknya berkali-kali, beberapa pemuda dan bapak-bapak langsung menyeret seorang laki-laki dengan penampilan lusuh dan kotor. Seperti tak terusik laki-laki itu senyum-senyum tanpa sadar telah membuat kenyamanan para penumpang terganggu . Dengan wajah tanpa merasa bersalah, laki-laki berusia sekitar 45 tahun itu begitu pasrah ketika 2 petugas memapahnya keluar gerbong agar kenyamanan para penumpang tidak terganggu.
Keadaan kembali normal perhatianku tetap tertuju pada hijaunya pemandangan alam yang kulintasi sambil mendengarkan lagu-lagu favoritku. 1 jam kemudian, aku baru sadar bahwa bekal air mineralku habis. Ah sial!! mau tak mau karena rasa haus yang tak tertahan, aku terpaksa pergi ke gerbong restorasi.
Setelah membeli sebotol air mineral dingin dan langsung menghabisnya ½ dari isi botol itu, ku berniat kembali kekursiku. Sambil melintasi dan mengamati lorong panjang gerbong restorasi, sontak aku terkejut melihat seseorang duduk jongkok dengan tangan yang mendekap kedua kaki disudut gerbong yang kotor “ orang gila yang tadi “ batinku dalam hati. Pandangannya kosong, mulutnya berkomat kamit seperti orang yang sedang asik bercerita.
Entah mendapat keberanian dari mana aku begitu tertarik untuk mendekatinya. “ mau ngapain mbak “ kata salah satu pelayan restorasi seperti memperingatkanku, namun dengan senyuman kuyakinkan diri bahwa dia tak berbahaya selama aku bisa membuatnya nyaman.
Saat kudekati matanya memandangku tajam. Walau tatapannya terlihat seperti mengancam tapi aku yakin jauh dalam hatinya, rasa takutlah yang sedang menguasainya. Kucoba tersenyum menawarkan keramahan, dia mengencangkan dekapannya, nampak jelas dia takut padaku.
“ bapak mau minum ?” tawarku ramah sambil menunjukkan sebotol air mineral, dia terdiam menatapku tajam lagi “ atau mau makan ?” Laki-laki itu membenamkan wajahnya diantara lulut yang didekapnya. “ saya tidak akan menggangu bapak “ kataku sambil duduk dihadapnya, aku sadar aku menjadi pusat perhatian saat itu dan aku tak perduli.
“ kotor “ itulah kalimat pertama yang keluar dari mulutnya. Respon yang luar biasa, dia mengingatkanku bahwa aku duduk di tempat yang kotor.
“itu juga kotor, kataku sambil melihat kearah tempat dia duduk” sesaat dia melihat tempat yang didudukinya dengan wajah yang bingung. Ku lihat tangannya menggenggam sesuatu, yang ketika terkena sinar dia berkilau, dan setelah kuperhatikan dengan cermat akhirnya aku tahu dia menggangam sebuah kunci. “ Kunci apa ?” tanyaku mengalihkan perhatiannya yang sedang sibuk mengamati tempat duduknya.
Dia melihat benda yang digengamnya, lalu mulutnya kembali komat kamit dengan suara yang sangat lirih sehingga kalah dengan deru mesin kereta. Kusentuh bahunya, dia seperti tidak merasakannya. Entah ide dari mana, tiba-tiba aku juga ikut mengeluarkan kunci rumahku. Karena ada beberapa kunci disitu sehingga menimbulkan bunyi bergerincing dan diapun langsung melihat tanganku.
“ Sitttt…simpan kunci itu jangan sampai ada yang tahu, bahaya !” katanya sambil tengok kanan kiri seperti takut ada yang melihatnya.
“ Kenapa?” tanyaku heran
“ itu kunci rahasia, hanya aku yang tahu. Tak satu orangpun yang tahu!! Orang –orang jahat itu yang sudah mengambilnya dariku, membuka lemari rahasiaku dan membawa semua dokumen penting perusahaanku.” Katanya sambil menatapku tajam, wajahnya nampak sangat serius. “ tapi tenang aku sekarang sudah mengantinya dengan yang baru, aku yakin mereka takkan bisa membukanya,hanya aku yang punya kunci ini” dia menunjukkan kunci bekas yang mulai berkarat padaku.
“ trus kenapa bapak disini?”
“ ini kunci rahasia, hanya aku yang tahu, tak satu orang pun yang tahu”
“ iya tapi kenapa bapak disini, tidak menjaga lemari yang kuncinya bapak bawa ?” rasa ingin tahuku begitu kuat.
“ ini kunci rahasia, hanya aku yang tahu, tak satu orang pun yang tahu” bapak itu mengulangi kalimat yang sama, jujur aku hampir menyerah untuk mencari tahu lebih banyak tentangnya. “ Aku harus pergi sejauh mungkin, agar tak ada satu pun yang tahu aku memiliki kunci rahasia ini. kalau mereka menemukanku mereka akan mengambilnya lagi dan akan membuka lemari emasku,lemari berlianku,lemari dokumen perusahaan-perusahanku. Kamu tahu itu !!!” katanya sedikit marah. Aku takut dia merasa terancam dan akhirnya menyerangku. Aku hanya diam melihatnya.
“ keluarga bapak dimana?” tanyaku lagi
“ keluarga ?” keningnya berkerut.
“ ya istri…anak..” jelasku
“ Istri…anak ?” dia memandang kelangit-langit gerbong seperti mengingat-ingat sesuatu sambil mengulang-ulang kalimatnya. Ku tak yakin akan berhasil mencari tahu tentang istri dan anaknya. Dia lantas kembali kealam pikirannya kembali.“ ini kunci rahasia, hanya aku yang tahu, tak satu orang pun yang tahu” dan “ Istri…anak ?” hanya dua kalimat itu yang berkali-kali dia ucapkan seolah-olah dia hanya mengenal dua kalimat itu saja.
Tanpa ingin menganggunya lebih lama lagi, aku bangkit dari tempatku dan kembali ke kursiku, pertanyaan beberapa orang yang sedari tadi mengamati percakapanku dengan orang itu hanya kujawab dengan senyuman, apalagi waktu salah satu dari mereka mengatakan “ Teh…teh..orang gila kok di ajak ngobrol “ dengan nada menertawakanku.
Aku tak perduli apa kata orang tentang tindakanku tadi, yang aku tahu bapak itu adalah manusia biasa sama seperti kita. Hanya saja kita memiliki kebebasan berfikir dan berakal, sedangkan mereka adalah orang–orang yang terkurung dan terpenjara oleh akal pikirannya sendiri.pernahkah kita berfikir betapa Tuhan telah memberikan kita kekuatan batin sehingga tak mudah rapuh ketika terhantam badai kehidupan ??? _Ayitha_
Perjalanan panjang dari Jakarta ke kota Bandung pagi ini, menyisakan kesan yang mendalam. Berada disebuah gerbong kereta yang masih lenggang, aku dengan sangat mudah dapat menemukan nomor kursi yang tertera dalam karcisku. Tak lama kereta mulai meninggalkan gambir. Penumpang mulai memadati gerbong 4, seiring dengan gerak kereta yang mulai meninggi kecepatannya.
Seperti biasa, kupasang handfree Hp untuk mendengarkan koleksi MP3ku. Selain untuk membunuh rasa boring juga untuk mengurangi bisingnya suara deru mesin kereta. Tak lama seorang wanita berteriak histeris, sontak seluruh perhatian beralih kepadanya.
“ Tolong ada orang Gila !!!! “ teriaknya berkali-kali, beberapa pemuda dan bapak-bapak langsung menyeret seorang laki-laki dengan penampilan lusuh dan kotor. Seperti tak terusik laki-laki itu senyum-senyum tanpa sadar telah membuat kenyamanan para penumpang terganggu . Dengan wajah tanpa merasa bersalah, laki-laki berusia sekitar 45 tahun itu begitu pasrah ketika 2 petugas memapahnya keluar gerbong agar kenyamanan para penumpang tidak terganggu.
Keadaan kembali normal perhatianku tetap tertuju pada hijaunya pemandangan alam yang kulintasi sambil mendengarkan lagu-lagu favoritku. 1 jam kemudian, aku baru sadar bahwa bekal air mineralku habis. Ah sial!! mau tak mau karena rasa haus yang tak tertahan, aku terpaksa pergi ke gerbong restorasi.
Setelah membeli sebotol air mineral dingin dan langsung menghabisnya ½ dari isi botol itu, ku berniat kembali kekursiku. Sambil melintasi dan mengamati lorong panjang gerbong restorasi, sontak aku terkejut melihat seseorang duduk jongkok dengan tangan yang mendekap kedua kaki disudut gerbong yang kotor “ orang gila yang tadi “ batinku dalam hati. Pandangannya kosong, mulutnya berkomat kamit seperti orang yang sedang asik bercerita.
Entah mendapat keberanian dari mana aku begitu tertarik untuk mendekatinya. “ mau ngapain mbak “ kata salah satu pelayan restorasi seperti memperingatkanku, namun dengan senyuman kuyakinkan diri bahwa dia tak berbahaya selama aku bisa membuatnya nyaman.
Saat kudekati matanya memandangku tajam. Walau tatapannya terlihat seperti mengancam tapi aku yakin jauh dalam hatinya, rasa takutlah yang sedang menguasainya. Kucoba tersenyum menawarkan keramahan, dia mengencangkan dekapannya, nampak jelas dia takut padaku.
“ bapak mau minum ?” tawarku ramah sambil menunjukkan sebotol air mineral, dia terdiam menatapku tajam lagi “ atau mau makan ?” Laki-laki itu membenamkan wajahnya diantara lulut yang didekapnya. “ saya tidak akan menggangu bapak “ kataku sambil duduk dihadapnya, aku sadar aku menjadi pusat perhatian saat itu dan aku tak perduli.
“ kotor “ itulah kalimat pertama yang keluar dari mulutnya. Respon yang luar biasa, dia mengingatkanku bahwa aku duduk di tempat yang kotor.
“itu juga kotor, kataku sambil melihat kearah tempat dia duduk” sesaat dia melihat tempat yang didudukinya dengan wajah yang bingung. Ku lihat tangannya menggenggam sesuatu, yang ketika terkena sinar dia berkilau, dan setelah kuperhatikan dengan cermat akhirnya aku tahu dia menggangam sebuah kunci. “ Kunci apa ?” tanyaku mengalihkan perhatiannya yang sedang sibuk mengamati tempat duduknya.
Dia melihat benda yang digengamnya, lalu mulutnya kembali komat kamit dengan suara yang sangat lirih sehingga kalah dengan deru mesin kereta. Kusentuh bahunya, dia seperti tidak merasakannya. Entah ide dari mana, tiba-tiba aku juga ikut mengeluarkan kunci rumahku. Karena ada beberapa kunci disitu sehingga menimbulkan bunyi bergerincing dan diapun langsung melihat tanganku.
“ Sitttt…simpan kunci itu jangan sampai ada yang tahu, bahaya !” katanya sambil tengok kanan kiri seperti takut ada yang melihatnya.
“ Kenapa?” tanyaku heran
“ itu kunci rahasia, hanya aku yang tahu. Tak satu orangpun yang tahu!! Orang –orang jahat itu yang sudah mengambilnya dariku, membuka lemari rahasiaku dan membawa semua dokumen penting perusahaanku.” Katanya sambil menatapku tajam, wajahnya nampak sangat serius. “ tapi tenang aku sekarang sudah mengantinya dengan yang baru, aku yakin mereka takkan bisa membukanya,hanya aku yang punya kunci ini” dia menunjukkan kunci bekas yang mulai berkarat padaku.
“ trus kenapa bapak disini?”
“ ini kunci rahasia, hanya aku yang tahu, tak satu orang pun yang tahu”
“ iya tapi kenapa bapak disini, tidak menjaga lemari yang kuncinya bapak bawa ?” rasa ingin tahuku begitu kuat.
“ ini kunci rahasia, hanya aku yang tahu, tak satu orang pun yang tahu” bapak itu mengulangi kalimat yang sama, jujur aku hampir menyerah untuk mencari tahu lebih banyak tentangnya. “ Aku harus pergi sejauh mungkin, agar tak ada satu pun yang tahu aku memiliki kunci rahasia ini. kalau mereka menemukanku mereka akan mengambilnya lagi dan akan membuka lemari emasku,lemari berlianku,lemari dokumen perusahaan-perusahanku. Kamu tahu itu !!!” katanya sedikit marah. Aku takut dia merasa terancam dan akhirnya menyerangku. Aku hanya diam melihatnya.
“ keluarga bapak dimana?” tanyaku lagi
“ keluarga ?” keningnya berkerut.
“ ya istri…anak..” jelasku
“ Istri…anak ?” dia memandang kelangit-langit gerbong seperti mengingat-ingat sesuatu sambil mengulang-ulang kalimatnya. Ku tak yakin akan berhasil mencari tahu tentang istri dan anaknya. Dia lantas kembali kealam pikirannya kembali.“ ini kunci rahasia, hanya aku yang tahu, tak satu orang pun yang tahu” dan “ Istri…anak ?” hanya dua kalimat itu yang berkali-kali dia ucapkan seolah-olah dia hanya mengenal dua kalimat itu saja.
Tanpa ingin menganggunya lebih lama lagi, aku bangkit dari tempatku dan kembali ke kursiku, pertanyaan beberapa orang yang sedari tadi mengamati percakapanku dengan orang itu hanya kujawab dengan senyuman, apalagi waktu salah satu dari mereka mengatakan “ Teh…teh..orang gila kok di ajak ngobrol “ dengan nada menertawakanku.
Aku tak perduli apa kata orang tentang tindakanku tadi, yang aku tahu bapak itu adalah manusia biasa sama seperti kita. Hanya saja kita memiliki kebebasan berfikir dan berakal, sedangkan mereka adalah orang–orang yang terkurung dan terpenjara oleh akal pikirannya sendiri.pernahkah kita berfikir betapa Tuhan telah memberikan kita kekuatan batin sehingga tak mudah rapuh ketika terhantam badai kehidupan ??? _Ayitha_
Minggu, 22 Maret 2009
Bekasi Sepekan
Sabtu 21 Maret 2009
Banyak peristiwa yang terjadi dibekasi, memang yang sedang marak adalah peristiwa kampanye terbuka partai politik. Tapi ada beberapa peristiwa yang membuatku cukup lelah baik secara fisik maupun mental. Inilah Bekasi dalam sepekan…..
Diduga depresi seorang kuli bangunan mengakhiri hidupnya.
Sekitar Pukul 11 siang ini, aku langsung meluncur ke perum cikas selatan setelah mendapat berita bahwa ada seseorang yang telah mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.. Meski awalnya sempat kesulitan mencari lokasi kejadian, tapi akhirnya aku sampai di TKP ( tempat kejadian perkara).
Sayang korban sudah dibawa ke RSUD untuk dilakukan Otopsi. Tapi dari keterangan teman-teman korban. Hari itu korban mengeluh sakit dan oleh teman-teman yang lain dianjurkan untuk istirahat saja dibedeng.
Sekitar pukul 10.30 wib, saat adik korban hendak mengambil rokok dibedeng teryata dia telah mendapatkan kakaknya telah lemas tergantung. Karena panik sang adik langsung menurunkan korban.
Diduga korban nekad mengakhiri hidupnya karena depresi. Sebulan lalu korban baru saja bercerai dengan istrinya, dan korban mempunyai rencana untuk rujuk kembali, tapi sayang niatnya ini ditolak oleh keluarga mantan istrinya.
Waspada Pembiusan.
Sekitar pukul 7 malam, kami mendapat kabar bahwa telah ditemukan lagi seorang korban pembiusan. Ini adalah kasus ke 3 dalam jangka waktu 3 hari berturut-turut (Kamis, Jumat,Sabtu) dalam peliputan kami. 2 diantaranya modus operasinya sama yaitu korban pembiusan adalah seorang tukang ojek yang biasa beroperasi pada malam hari dan tersangka berpura-pura menjadi penumpang yang minta diantar kesuatu tempat.
Ditengah jalan si tukang ojek diberi obat bius dan setelah tak sadarkan diri, pelaku mengambil motor dan dompet korban. Dan anehnya kedua motor yang hilang itu sama-sama masih dalam masa kredit yang baru 1 bulan diambil oleh korban.
Bagi keluarga yang sempat kami temui, meskipun mengalami kerugian yang tidak sedikit tapi dengan ditemukannya korban dalam keadaan selamat sudah membuat mereka lega. “ Bagaimanapun kami bersyukur Bapak selamat, kalau soal motor bisa usaha lagi “ kata ibu Danisah, istri salah satu korban pembiusan.
1 kasus pembiusan lain yang terjadi malam ini, dialami oleh salah seorang yang sampai kami temui di unit UGD RSUD Bekasi, belum diketahui identitasnya. Korban ditemukan di depan kantor DPRD kota Bekasi.
Menurut informasi yang kami dapatkan dari pihak kepolisian sector bekasi timur, satu satunya identitas yang ditemukan pada tubuh korban adalah sebuah tiket bandara. Jadi dugaan sementara dia adalah seorang perantau yang ingin pulang kekampung halamannya.
Waspada Berkendara
Masih di hari ini, seorang ibu korban perampokan mobil terlihat masih sangat syok ketika kami temui di RSUD Bekasi saat melakukan Visum.
Menurut keterangan dari suaminya, Korban pagi itu hendak menjemput anaknya sekolah di daerah kemayoran, namun ditengah jalan dia dihadang oleh 3 orang yang langsung memaksa masuk kedalam mobil, dimana salah satu pelakunya membawa senjata api (pistol)
Setelah dibawa berputar-putar, dengan keadaan mulut tertutup lakban, tangan dan kaki terikat tali, korban dibuang kedaerah bantar gebang, dekat Yonif 202 Bekasi. Pelaku berhasil membawa sebuah mobil Honda City milik korban.
Dewi ditemukan di Bekasi Timur
Belum selesai kami meliput kasus perampokan kendaraan, tepat jam 10 malam, kami mendapat kabar bahwa telah ditemukan seorang wanita korban perampokan dibuang di Bekasi timur. Dari RSUD bekasi kami langsung meluncur ke Bekasi Timur
Setelah dilakukan pengembangan perkara, kami mendapatkan informasi bahwa 3 hari yang lalu, dewi (korban) baru saja mengambil uang sebesar Rp 64 juta dari salah satu Bank di kawasan bekasi utara. Namun ditengah jalan sebuah mobil advanza, membawanya pergi dan menghilang selama 3 hari.
Saat pertama kali ditemukan dipinggir sebuah kali (100 meter dari kantor BKPM Perum Mutiara Gading Bekasi timur ) oleh Bambang salah seorang pemulung yang kebetulan lewat daerah itu, korban dalam keadaan tangan dan kaki terikat, dan wajah yang tertutup karung. Melihat korban masih hidup, korban langsung dilarikan ke RS Permata Bekasi
Hingga lewat tengah malam, baik pihak keluarga dan rumah sakit belum bersedia memberikan informasi apapun kepada kami mengenai kondisi terakhir korban.
Banyak peristiwa yang terjadi dibekasi, memang yang sedang marak adalah peristiwa kampanye terbuka partai politik. Tapi ada beberapa peristiwa yang membuatku cukup lelah baik secara fisik maupun mental. Inilah Bekasi dalam sepekan…..
Diduga depresi seorang kuli bangunan mengakhiri hidupnya.
Sekitar Pukul 11 siang ini, aku langsung meluncur ke perum cikas selatan setelah mendapat berita bahwa ada seseorang yang telah mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.. Meski awalnya sempat kesulitan mencari lokasi kejadian, tapi akhirnya aku sampai di TKP ( tempat kejadian perkara).
Sayang korban sudah dibawa ke RSUD untuk dilakukan Otopsi. Tapi dari keterangan teman-teman korban. Hari itu korban mengeluh sakit dan oleh teman-teman yang lain dianjurkan untuk istirahat saja dibedeng.
Sekitar pukul 10.30 wib, saat adik korban hendak mengambil rokok dibedeng teryata dia telah mendapatkan kakaknya telah lemas tergantung. Karena panik sang adik langsung menurunkan korban.
Diduga korban nekad mengakhiri hidupnya karena depresi. Sebulan lalu korban baru saja bercerai dengan istrinya, dan korban mempunyai rencana untuk rujuk kembali, tapi sayang niatnya ini ditolak oleh keluarga mantan istrinya.
Waspada Pembiusan.
Sekitar pukul 7 malam, kami mendapat kabar bahwa telah ditemukan lagi seorang korban pembiusan. Ini adalah kasus ke 3 dalam jangka waktu 3 hari berturut-turut (Kamis, Jumat,Sabtu) dalam peliputan kami. 2 diantaranya modus operasinya sama yaitu korban pembiusan adalah seorang tukang ojek yang biasa beroperasi pada malam hari dan tersangka berpura-pura menjadi penumpang yang minta diantar kesuatu tempat.
Ditengah jalan si tukang ojek diberi obat bius dan setelah tak sadarkan diri, pelaku mengambil motor dan dompet korban. Dan anehnya kedua motor yang hilang itu sama-sama masih dalam masa kredit yang baru 1 bulan diambil oleh korban.
Bagi keluarga yang sempat kami temui, meskipun mengalami kerugian yang tidak sedikit tapi dengan ditemukannya korban dalam keadaan selamat sudah membuat mereka lega. “ Bagaimanapun kami bersyukur Bapak selamat, kalau soal motor bisa usaha lagi “ kata ibu Danisah, istri salah satu korban pembiusan.
1 kasus pembiusan lain yang terjadi malam ini, dialami oleh salah seorang yang sampai kami temui di unit UGD RSUD Bekasi, belum diketahui identitasnya. Korban ditemukan di depan kantor DPRD kota Bekasi.
Menurut informasi yang kami dapatkan dari pihak kepolisian sector bekasi timur, satu satunya identitas yang ditemukan pada tubuh korban adalah sebuah tiket bandara. Jadi dugaan sementara dia adalah seorang perantau yang ingin pulang kekampung halamannya.
Waspada Berkendara
Masih di hari ini, seorang ibu korban perampokan mobil terlihat masih sangat syok ketika kami temui di RSUD Bekasi saat melakukan Visum.
Menurut keterangan dari suaminya, Korban pagi itu hendak menjemput anaknya sekolah di daerah kemayoran, namun ditengah jalan dia dihadang oleh 3 orang yang langsung memaksa masuk kedalam mobil, dimana salah satu pelakunya membawa senjata api (pistol)
Setelah dibawa berputar-putar, dengan keadaan mulut tertutup lakban, tangan dan kaki terikat tali, korban dibuang kedaerah bantar gebang, dekat Yonif 202 Bekasi. Pelaku berhasil membawa sebuah mobil Honda City milik korban.
Dewi ditemukan di Bekasi Timur
Belum selesai kami meliput kasus perampokan kendaraan, tepat jam 10 malam, kami mendapat kabar bahwa telah ditemukan seorang wanita korban perampokan dibuang di Bekasi timur. Dari RSUD bekasi kami langsung meluncur ke Bekasi Timur
Setelah dilakukan pengembangan perkara, kami mendapatkan informasi bahwa 3 hari yang lalu, dewi (korban) baru saja mengambil uang sebesar Rp 64 juta dari salah satu Bank di kawasan bekasi utara. Namun ditengah jalan sebuah mobil advanza, membawanya pergi dan menghilang selama 3 hari.
Saat pertama kali ditemukan dipinggir sebuah kali (100 meter dari kantor BKPM Perum Mutiara Gading Bekasi timur ) oleh Bambang salah seorang pemulung yang kebetulan lewat daerah itu, korban dalam keadaan tangan dan kaki terikat, dan wajah yang tertutup karung. Melihat korban masih hidup, korban langsung dilarikan ke RS Permata Bekasi
Hingga lewat tengah malam, baik pihak keluarga dan rumah sakit belum bersedia memberikan informasi apapun kepada kami mengenai kondisi terakhir korban.
Jumat, 20 Maret 2009
lakukan apa yang ingin dilakukan.....
20 Maret 2009
“ Ketika Tua nanti dan tak bisa melakukan apapun, aku ingin katakan bahwa aku TELAH melakukan semua hal yang ingin aku lakukan ketika muda” kalimat sederhana ini ternyata berpengaruh besar dalam kehidupanku, perlahan aku mulai mengingat-ingat apa saja yang telah aku lakukan hingga di usiaku sekarang ini. dan timbullah suatu pertanyaan. Seberapa banyak hal yang aku inginkan dan telah aku lakukan ?
Awalnya aku hanya berfikir untuk mengambil semua peluang yang ada, Tapi ternyata banyak hal yang telah aku lakukan. Sejak kecil aku dibiarkan berkembang sendiri, dibebaskan melakukan apapun yang penting positif dan dapat dipertanggung jawabkan.
Yang pernah aku lakukan :
SD : - Organisasi pramuka ( Ketua barung Hijau )
- Bintangnya Panggung 17an Di Desa Karangjati ( bersama M’menik )
- Penari Jawa.
- Penari Bali ( waktu pindah ke Jakarta )
- Ketua Kelompok Terbaik tingkat SD se jakarta selatan
- Danton terbaik tingkat SD se Jakarta Selatan
SMP: - Masih Aktif di Pramuka ( Pratami + wakil ketua DKP)
- Aktif paskibra
SMA: - Paskibra Kecamatan ( Ngak lolos di kabupaten )
- maaf lebih banyak nakalnya
Kuliah : - Ketua Umum UKM Silat Club ( periode 2001 – 2003 )
- Ketua KOLAT UNKRIS Perguruan Merpati Putih cabang Bekasi
- Atlet kelas laga ( Pernah meraih 2 Emas dan 2 Perunggu di berbagai kejuaraan )
Aktifitas lain : - Pernah siaran di M2 Radio Bekasi ( walau status Magang )
- Relawan Rumah Autis ( yang banyak menangani kasus anak-anak penderita autis )
- kontributor salah satu media elektronik Indonesia. (sekarang )
Memang hanya itu yang pernah aku jalani, tapi bagiku semuanya mengandung banyak pelajaran yang aku terima. Terutama bagaimana menyikapi hidup dengan bijaksana. Masih banyak hal yang ingin aku lakukan. Mudah-mudahan Tuhan masih memberiku umur panjang dan memberiku kesempatan untuk bisa melakukan hal-hal yang masih ingin aku lakukan.
Senin, 16 Maret 2009
Senyum hangat dari Rumah Autis
Jumat 13 maret 2009 ( diterbitkan di www.rumahautis.multiply.com )
Kalau belakangan ini di media massa baik cetak maupun elektronik Bullying sedang menjadi trend di kalangan remaja, Namun jumat ( 13 Maret 2009 ) lalu sekelompok remaja berseragam Putih abu-abu justru sibuk mengajak anak-anak autis untuk melakukan serangkaian kegiatan.
Kunjungan Pelajar SMA IPEKA Sunter kerumah Autis sungguh membuat suasana mendadak menjadi ceria. Mereka tidak hanya bernyanyi dan menari bersama, tapi dengan sabarnya Para Pelajar ini mengajak adik-adik dirumah autis untuk menggambar dan melipat kertas Origami menjadi bentuk yang lucu-lucu.
“ Meskipun banyak adik-adik yang tidak dapat menyelesaikannya, tapi kami senang adik-adik sudah mau mengikuti kegiatan kami ini “ Ujar Santika, Ketua Osis SMA IPEKA Sunter.
Bagi mereka kunjungan ke Rumah Autis adalah pengalaman pertama, awalnya mereka sempat cemas dan bingung harus bersikap bagaimana ketika berhadapan dengan adik-adik dirumah autis, namun ketika kedatangan mereka disambut gembira oleh adik-adik, suasana akrabpun langsung tercipta.
Tak ada satu senyumpun yang tersembunyi pada saat kegiatan berlangsung, tepuk tangan riuh menambah keceriaan setiap kali adik-adik unjuk kebolehan dalam bernyanyi, menari dan bermain musik.
Siang itu suasana smakin akrab ketika Para Pelajar SMA IPEKA Sunter ini membagikan bingkisan pada adik-adik. Dan dengan semangat satu persatu adik-adik yang disebutkan namanya menerima bingkisan itu sambil mengucapkan terima kasih.
Di akhir acara, Bapak Kepala Sekolah yang mendampingi siswa/i-nya melakukan kunjungan sosial yang mereka sebut dengan “Pelayanan Kasih” ini, menyampaikan donasinya kepada Rumah Autis dengan harapan dapat membantu kegiatan adik-adik di Rumah Autis.
“ Mudah-mudahan kunjungan kali ini bisa memberikan pengalaman dan pengajaran yang positif kepada Siswa-siswi SMA IPEKA sunter “ Harap Pak Wawan selaku perwakilan dari pengurus Rumah Autis saat menerima donasi.
Meskipun kunjungan ini hanya berlangsung tak lebih dari 2 Jam, namun dapat meninggalkan kesan baik dihati para Siswa/i IPEKA sunter maupun dihati adik-adik di rumah Autis, terbukti dengan lambaian tangan yang mengiringi perpisahan mereka.
“ Terima kasih ya kak…mudah-mudahan ini bukan pertemuan yang pertama dan terakhir...”
Senyum hangat dari Rumah Autis Untuk SMU IPEKA Sunter
O....Itu Kamu.....
Sabtu, 14 Maret 2009
Ternyata benar kalau orang-orang bilang dunia ini sempit….
Ojie….nama itu aku dengar pertama kali dipertengahan bulan September tahun lalu. Saat itu dengan atribut Jak TVnya dia memperkenalkan diri sebagai seniorku di CMC. Hanya sebatas itu aku mengenalnya, hingga suatu hari saat angkatanku mau membuat Feature di daerah setubabakan yang ternyata itu adalah wilayah “jajahan” ojie, maka untuk beberapa kali kami sempat berkomunikasi, bahkan ikut pada saat proses pembuatan Feature disana.
Entah apa yang terlintas dalam pikirannya, tiba-tiba disuatu pagi dia mengirimiku SMS yang sempat membuatku bingung, yang akhirnya justru membuat dia dengan terbukanya curhat tentang apa yang sedang dia rasakan pada saat itu. Aneh sih, kok dia begitu percaya sama aku padahal sebelumnya kita ngak deket sama sekali.
Nah sejak saat itu, beberapa kali kami sempat berkomunikasi. dan itu juga yang terjadi pada hari ini. Pagi ini dia menelponku untuk mengabarkan bahwa dia sudah resmi lulus dari CMC.
Setelah ngobrol panjang lebar, entah gimana awalnya dia bilang gini “ Gwkan yang punya Bangka V “ spontan aku kaget karena belasan tahun yang lalu aku juga tinggal disana. Setelah menyebutkan beberapa orang yang ada disana ternyata bangka V yang aku dan ojie maksud itu sama.
Lucunya lagi, ternyata kami pernah satu SD di SD 09 Mampang Prapatan. Hanya saja aku saat itu adalah kakak kelasnya. “ Lo tau, yang setiap senin teriak-teriak di tengah lapangan pas upacara itu siapa?” kataku dengan bangganya karena dulu selalu menjadi pemimpin upacara. “ Oh itu kamu….” katanya menyakinkan bahwa dia juga inget saat-saat itu.
Lucu aja kalo membayangkan waktu itu aku udah kelas 6 dan dia masih kelas 3, tapi sekarang di CMC dia malah jadi seniorku.. Trus ternyata kita punya teman main yang sama pula dan mungkin kita dulu sering main masak-masakan bareng…..kalau aja bisa balik ke masa itu lebih lucu lagi kali yah…..Ha..ha...ha....
Ternyata benar kalau orang-orang bilang dunia ini sempit….
Ojie….nama itu aku dengar pertama kali dipertengahan bulan September tahun lalu. Saat itu dengan atribut Jak TVnya dia memperkenalkan diri sebagai seniorku di CMC. Hanya sebatas itu aku mengenalnya, hingga suatu hari saat angkatanku mau membuat Feature di daerah setubabakan yang ternyata itu adalah wilayah “jajahan” ojie, maka untuk beberapa kali kami sempat berkomunikasi, bahkan ikut pada saat proses pembuatan Feature disana.
Entah apa yang terlintas dalam pikirannya, tiba-tiba disuatu pagi dia mengirimiku SMS yang sempat membuatku bingung, yang akhirnya justru membuat dia dengan terbukanya curhat tentang apa yang sedang dia rasakan pada saat itu. Aneh sih, kok dia begitu percaya sama aku padahal sebelumnya kita ngak deket sama sekali.
Nah sejak saat itu, beberapa kali kami sempat berkomunikasi. dan itu juga yang terjadi pada hari ini. Pagi ini dia menelponku untuk mengabarkan bahwa dia sudah resmi lulus dari CMC.
Setelah ngobrol panjang lebar, entah gimana awalnya dia bilang gini “ Gwkan yang punya Bangka V “ spontan aku kaget karena belasan tahun yang lalu aku juga tinggal disana. Setelah menyebutkan beberapa orang yang ada disana ternyata bangka V yang aku dan ojie maksud itu sama.
Lucunya lagi, ternyata kami pernah satu SD di SD 09 Mampang Prapatan. Hanya saja aku saat itu adalah kakak kelasnya. “ Lo tau, yang setiap senin teriak-teriak di tengah lapangan pas upacara itu siapa?” kataku dengan bangganya karena dulu selalu menjadi pemimpin upacara. “ Oh itu kamu….” katanya menyakinkan bahwa dia juga inget saat-saat itu.
Lucu aja kalo membayangkan waktu itu aku udah kelas 6 dan dia masih kelas 3, tapi sekarang di CMC dia malah jadi seniorku.. Trus ternyata kita punya teman main yang sama pula dan mungkin kita dulu sering main masak-masakan bareng…..kalau aja bisa balik ke masa itu lebih lucu lagi kali yah…..Ha..ha...ha....
Pengalaman Pertama
Kamis 12 Maret 2009
Senang deh bisa menjajal dunia baru, memang sih masih berhubungan dengan dunia jurnalistik. Setelah kenalan sama bang sony ( Kontributor RCTI u wilayah Bekasi) akhirnya hari ini aku diajak mengikuti kegiatannya hari ini. Dengan DSR 170 miliknya dipercayakan kepadaku maka aku dibiarkan untuk mengambil gambar dibeberapa acara.
Acara pertama meliput kegiatan pak walikota bekasi pada saat peresmian SD 02 Kayuringian. Malu sih sebenarnya waktu Bang sony memperkenalkanku pada beberapa orang disana yang kebanyakan adalah orang-orangnya pak Walikota sebagai kameramennya, mengingat aku sama sekali ngak ngerti soal kamera.
Setelah acara peresmian itu, pak wali menginginkan kami mengikuti kegiatan beliau selanjutnya. Walhasil aku, bang soni en beberapa teman yang lain mengikuti iring-iringan pak wali. Wih akhirnya bisa juga merasakan naik mobil dijaga patwal melintasi jalan yang padat dengan kecepatan tinggi.
Kami menuju desa cikenuming untuk meresmikan Islamic Center milik yayasan Asuryaniah. Karena memang tidak untuk mencari berita dalam acara itu, walhasil aku memanfaatkannya untuk bermain dengan kamera yang dipercayakan padaku. Dan joko dengan baik hatinya memberitahuku sedikit tentang beberapa fungsi tombol dikamera.
Oh ya disana juga aku ketemu sama teman SMP ku dulu “ Risdian” (Di OSIS,PRAMUKA,PASKIBRA,PMR,KIR, Dll) Jadi sempat reunian sebentar sih. Ngak heran sih kalau dia bisa jadi orang kepercayaannya pak wali, bakatnya udah keliatan sejak SMP….. Cayoo Dian !!!!
Setelah acara selesai, masih mengikuti pak wali kami meluncur ke Medan satria. Nah disinilah aku merasakan bagaimana menjadi wartawan yang sesungguhnya. Acaranya adalah peresmian kantor POLSEK Medan Satria. Bukan hanya karena bangunannya menjadi Bangunan Polsek Terbesar dan Termegah diseluruh Indonesia, tapi karena Kantor ini akan diresmikan langsung oleh Pimpinan tertinggi di Kepolisian Yaitu Bapak KAPOLRIlah yang membuat para wartawan berkumpul disini.
Sama seperi ditempat-tempat lain, bang soni terus memperkenalkan aku kepada teman-teman wartawan yang lain sebagai kameramannya. Duh makin malulah deh, tapi yah mau gimana lagi. Seneng bisa kenal dan akrab sama semua wartawan disana, apa lagi acaranya ngaret sampai hampir 3 jam sehingga cukup banyak waktu untuk menjalin hubungan baik dengan mereka.
Dan pelajaran yang aku dapat dari mereka adalah, meskipun mereka punya kepentingan sendiri-sendiri untuk mengejar berita, tapi kerjasama tetap terjalin karena mereka punya tujuan yang sama,tidak ada yang egois dalam mencari berita.
Setelah menunggu lebih dari 4 jam, acara peresmian hanya berlangsung selama setengah jam. Hanya saja senang banget bisa menjadi bagian dari kerumunan para wartawan waktu mewawancarai KAPOLRI.
Senang deh bisa menjajal dunia baru, memang sih masih berhubungan dengan dunia jurnalistik. Setelah kenalan sama bang sony ( Kontributor RCTI u wilayah Bekasi) akhirnya hari ini aku diajak mengikuti kegiatannya hari ini. Dengan DSR 170 miliknya dipercayakan kepadaku maka aku dibiarkan untuk mengambil gambar dibeberapa acara.
Acara pertama meliput kegiatan pak walikota bekasi pada saat peresmian SD 02 Kayuringian. Malu sih sebenarnya waktu Bang sony memperkenalkanku pada beberapa orang disana yang kebanyakan adalah orang-orangnya pak Walikota sebagai kameramennya, mengingat aku sama sekali ngak ngerti soal kamera.
Setelah acara peresmian itu, pak wali menginginkan kami mengikuti kegiatan beliau selanjutnya. Walhasil aku, bang soni en beberapa teman yang lain mengikuti iring-iringan pak wali. Wih akhirnya bisa juga merasakan naik mobil dijaga patwal melintasi jalan yang padat dengan kecepatan tinggi.
Kami menuju desa cikenuming untuk meresmikan Islamic Center milik yayasan Asuryaniah. Karena memang tidak untuk mencari berita dalam acara itu, walhasil aku memanfaatkannya untuk bermain dengan kamera yang dipercayakan padaku. Dan joko dengan baik hatinya memberitahuku sedikit tentang beberapa fungsi tombol dikamera.
Oh ya disana juga aku ketemu sama teman SMP ku dulu “ Risdian” (Di OSIS,PRAMUKA,PASKIBRA,PMR,KIR, Dll) Jadi sempat reunian sebentar sih. Ngak heran sih kalau dia bisa jadi orang kepercayaannya pak wali, bakatnya udah keliatan sejak SMP….. Cayoo Dian !!!!
Setelah acara selesai, masih mengikuti pak wali kami meluncur ke Medan satria. Nah disinilah aku merasakan bagaimana menjadi wartawan yang sesungguhnya. Acaranya adalah peresmian kantor POLSEK Medan Satria. Bukan hanya karena bangunannya menjadi Bangunan Polsek Terbesar dan Termegah diseluruh Indonesia, tapi karena Kantor ini akan diresmikan langsung oleh Pimpinan tertinggi di Kepolisian Yaitu Bapak KAPOLRIlah yang membuat para wartawan berkumpul disini.
Sama seperi ditempat-tempat lain, bang soni terus memperkenalkan aku kepada teman-teman wartawan yang lain sebagai kameramannya. Duh makin malulah deh, tapi yah mau gimana lagi. Seneng bisa kenal dan akrab sama semua wartawan disana, apa lagi acaranya ngaret sampai hampir 3 jam sehingga cukup banyak waktu untuk menjalin hubungan baik dengan mereka.
Dan pelajaran yang aku dapat dari mereka adalah, meskipun mereka punya kepentingan sendiri-sendiri untuk mengejar berita, tapi kerjasama tetap terjalin karena mereka punya tujuan yang sama,tidak ada yang egois dalam mencari berita.
Setelah menunggu lebih dari 4 jam, acara peresmian hanya berlangsung selama setengah jam. Hanya saja senang banget bisa menjadi bagian dari kerumunan para wartawan waktu mewawancarai KAPOLRI.
Langganan:
Postingan (Atom)